Senin, 10 April 2017

Antara Senang dan Sedih

Puluhan hari sudah terlalui, puluhan hujan selalu menghiasi karena entah mengapa musim di Indonesia sekarang berubah jadi satu musim.. Sudah satu tahun lebih berlalu. Dan janjimu tak akan kau bayar. But , Yeah, aku bisa melampauinya. Walaupun awalnya aku merangkak kesakitan, tertatih terlalu pelan, dan akhirnya aku berdiri melawan ketidakberdayaan. Hahahaha..lebay..
Yang penting buah dari kesabaran itu muuuuaaanniiisss..yakinlah.
Kalau aku lihat kebelakang, dulu bingung harus melalui tiap malam dengan cara apa? Terbayang begitu berat nya dari malam ke malam. Tidak pernah tidur nyenyak tiap malam. Pusing pula di pagi hari.  Sampai harus ke dokter biar aku lebih stabil. Terasa tertekan dengan berbagai hal di masa lalu. Tapi ketika semuanya aku serahkan Pada-Nya sungguh serasa ayem perasaanku. Membaca surat Cinta-Nya sudah sangat membuatku tenang. Mungkin ini cara Tuhan untuk membuatku selalu dekat dengan-Nya. Dia Menyayangiku. Membuatku patah hati karena tak ingin aku terlanjur tersesat lagi.
Aku bersyukur, Tuhan Engkau memberiku kesempatan ini.
Mungkin awalnya aku berharap kau merasakan hal yang aku rasakan tiap harinya ini.. Tapi begitu ku sadari BODOHNYA aku bila aku mendoakan mu seperti itu. Tidak. Tenang aku tidak mendoakanmu yang tidak-tidak, bahwa sebaliknya..aku selalu berharap kau mendapat cahaya-Nya. Mendapatkan hal-hal yang membuatmu kembali kepada-Nya. Aku selalu berdoa kau mendapatkan hal yang terbaik,,,dalam segala hal..termasuk penggantiku.
Dan yang terpenting kau tidak lebih dalam tersesat lagi.. Jangan.. aku harap kau tidak kembali ke sana bersama orang yang salah..
Ehmm..jangan salah sangka. Aku tidak berharap lebih untuk ini. Tapi sesekali aku tetap memantaumu, bukan “kepo” lewat sosmed mu atau lewat teman2mu..tidak akan. NO. Mungkin aku tidak akan kuat untuk itu. Lebih baik aku menanyakanmu lewat orang-orang terdekatmu. Itu lebih baik untukku.
Tapi kali ini aku mendengar cerita yang mengecewakanku. Bukan karena kau sudah dapat penggantiku.bukan itu.Cuma pandanganmu tentang masa depan sepertinya terlewat batas aslinya kamu. Apapun itu kamu pasti punya alasan. Entah karena terbesit kepepet duniawi atau memang niatmu seperti itu. Semoga kamu segera sadar. Eitss kenapa kok sadar ya? Mungkin Tuhan punya rencana lain untuk ini..bukan sadar. Tapi yang terbaik saja.. Allahuma Amiin.